Aduhai Siraman, Langkah Suci Menuju Pelaminan

Prosesi siraman merupakan upacara tradisional Jawa yang dilaksanakan sebelum pernikahan, melambangkan pembersihan dan memohon restu.
Aduhai Siraman, Langkah Suci Menuju Pelaminan

Siram, Tradisi Jawa Penuh Makna

Dalam budaya Jawa, terdapat berbagai macam tradisi yang masih dijalankan hingga saat ini. Salah satu tradisi yang sarat makna dan masih banyak dilakukan adalah siraman. Acara siraman merupakan rangkaian acara pernikahan adat Jawa yang dilaksanakan sebelum ijab kabul. Tradisi ini memiliki makna pembersihan diri lahir dan batin calon pengantin, serta memohon doa restu kepada orang tua dan keluarga.

Makna dan Tujuan Siram

Siram dalam bahasa Jawa berarti menyiram. Secara umum, tradisi siraman memiliki makna membersihkan diri lahir dan batin calon pengantin. Dengan memandikan calon pengantin dengan air suci, diharapkan segala kotoran dan dosa yang menempel pada diri calon pengantin dapat hilang. Selain itu, siraman juga bertujuan untuk memohon doa restu kepada orang tua dan keluarga, serta memohon keselamatan dan kelancaran acara pernikahan.

Persiapan Acara Siram

Persiapan acara siraman biasanya dilakukan beberapa hari sebelum acara pernikahan. Calon pengantin harus mempersiapkan diri dengan melakukan puasa dan tirakat. Puasa yang dilakukan biasanya berupa puasa mutih, yaitu hanya mengonsumsi makanan dan minuman berwarna putih. Sedangkan tirakat yang dilakukan biasanya berupa meditasi dan berdoa untuk memohon keselamatan dan kelancaran acara pernikahan.

Selain itu, calon pengantin juga harus mempersiapkan berbagai keperluan untuk acara siraman, seperti:

  • Air suci yang diambil dari tujuh sumber berbeda
  • Bunga setaman
  • Daun pandan dan melati
  • Jeruk nipis
  • Handuk
  • Pakaian ganti

Tata Cara Acara Siram

Acara siraman biasanya dilaksanakan pada pagi hari, sebelum ijab kabul. Tata cara siraman pun berbeda-beda di setiap daerah, namun pada umumnya memiliki kesamaan sebagai berikut:

  1. Calon pengantin duduk di kursi yang telah disediakan.
  2. Orang tua dan keluarga calon pengantin berdiri di belakang calon pengantin.
  3. Pemuka adat atau sesepuh keluarga membacakan doa.
  4. Calon pengantin disiram air suci oleh orang tua dan keluarga secara bergantian.
  5. Calon pengantin dimandikan dengan air bunga setaman dan daun pandan.
  6. Calon pengantin dibilas dengan air jeruk nipis.
  7. Calon pengantin berganti pakaian dan duduk di kursi yang telah disediakan.
  8. Pemuka adat atau sesepuh keluarga memberikan nasihat dan doa restu kepada calon pengantin.
  9. Acara siraman selesai.

Makna Filosofis Acara Siram

Acara siraman dalam budaya Jawa memiliki makna filosofis yang sangat dalam. Air suci yang digunakan untuk menyiram calon pengantin melambangkan kesucian dan kebersihan. Bunga setaman dan daun pandan melambangkan kesegaran dan keharuman. Sedangkan jeruk nipis melambangkan kesegaran dan semangat. Dengan demikian, acara siraman diharapkan dapat membersihkan diri lahir dan batin calon pengantin, serta memberikan kesegaran dan semangat baru untuk memulai kehidupan baru bersama pasangannya.

Penutup

Acara siraman merupakan tradisi Jawa yang sarat makna dan masih banyak dilakukan hingga saat ini. Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan diri lahir dan batin calon pengantin, serta memohon doa restu kepada orang tua dan keluarga. Dengan demikian, acara siraman diharapkan dapat memberikan kesegaran dan semangat baru bagi calon pengantin untuk memulai kehidupan baru bersama pasangannya.

Scroll to Top